Paradoks

Omnipotence paradox adalah sebuah pertanyaan yang menanyakan apakah Tuhan yang dianggap “semua kuasa” dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan. Contohnya, dapat Tuhan membuat batu yang tidak dapat diangkat? Jika Tuhan dapat melakukannya, maka Tuhan tidak lagi “semua kuasa” karena Tuhan tidak dapat mengangkat batu tersebut. Namun, jika Tuhan tidak dapat membuat batu yang tidak dapat diangkat, maka Tuhan juga tidak lagi “semua kuasa”.

Jawaban yang diberikan untuk pertanyaan ini bervariasi tergantung pada pandangan filosofis atau teologis seseorang. Beberapa teolog atau filsuf menyatakan bahwa pertanyaan ini tidak masuk akal karena Tuhan dianggap sebagai sesuatu yang supranatural dan tidak dapat diukur atau dijelaskan dengan cara yang sama seperti hal-hal yang ada di dunia fisik. Mereka menganggap bahwa pertanyaan ini berasal dari kesalahpahaman tentang konsep Tuhan.

Beberapa filsuf lainnya menganggap bahwa Tuhan hanya dapat dianggap sebagai semua kuasa dalam batas-batas yang rasional dan logis. Mereka menyatakan bahwa pertanyaan tersebut memiliki jawaban yang sesuai dengan logika, yaitu bahwa Tuhan tidak dapat membuat sesuatu yang tidak masuk akal atau yang tidak dapat diterima oleh pemikiran rasional.

Beberapa teolog Kristen berpendapat bahwa Tuhan dapat melakukan segala sesuatu namun dalam konsep Tuhan sebagai sosok yang benar dan adil dalam perbuatannya , maka Tuhan tidak akan melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan konsep benar dan adil tersebut.

Secara keseluruhan, tidak ada jawaban yang diterima secara universal untuk pertanyaan “omnipotence paradox” karena ini merupakan pertanyaan yang sangat filosofis dan tergantung pada pandangan individu tentang Tuhan.

Tinggalkan komentar